Harkitnas Sebagai Pengingat Perjuangan Perintis Kemerdekaan


KOTA BEKASI - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap tanggal 20 Mei sebagai pengingat perjuangan perintis kemerdekaan Bangsa Indonesia. Boedi Utomo, 110 tahun silam, menjadi salah satu penanda utama Bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Terkait hal itu, Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi, Wakil Wali Kota Bekasi, Dr. Tri  Adhianto, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawati, beserta jajaran Muspida Kota Bekasi bersama para pegawai dan organisasi kepemudaan, Senin (21/5/2019) pagi bertepatan dengan bulan Ramadhan menyelenggarakan apel bendera peringatan  Hari Kebangkitan Nasional, bertempat di Alun-Alun Kota Bekasi di Jalan Veteran,  Kecamatan Bekasi Selatan.

Wakil Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto menjadi Inspektur Upacara Hari Kebangkitan Nasional Ke-111 tahun 2019. Peserta upacara unsur TNI, Polri, aparatur, unsur kepemudaan dan pelajar se-Kota Bekasi.

Dalam amanat Menkominfo RI Rudy Antara yang dibacakan Wakil Wali Kota Bekasi, pada  kesempatan ini mengangkat tema Bangkit Untuk Bersatu. Dalam amanatnya mengangkat tentang Sumpah Palapa yang ditemukan pada Kitab Pararaton tertulis: Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa. Menurutnya memang ada banyak versi tafsiran atas teks tersebut, terutama tentang apa yang dimaksud dengan "amukti palapa". Namun meski sampai saat ini masih belum diperoleh pengetahuan yang pasti, umumnya para ahli sepakat bahwa amukti palapa berarti sesuatu yang berkaitan dengan laku prihatin sang Mahapatih Gajah Mada. Artinya, ia tak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum mempersatukan Nusantara.

"Kalau ingat tentang sejarah Sumpah Palapa, dimana yang telah tertulis didalam sejarah Mahapatih Gajah Mada, bahwa dirinya tak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum persatukan Bumi Nusantara. Sumpah Palapa tersebut merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gajah Mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para pahlawan Nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia seperti yang secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini," ucap Wakil Wali Kota Bekasi.

Lanjutnya, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Saat ini Indonesia berada dalam situasi pasca pesta Demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Dirinya sangat mengaspirasikan pilihan yang berbeda-beda dalam Pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak Persatuan Sosial kita.

Alhamdulillah, sampai sekarang ini tahap-tahap pemilihan Presiden dan wakil Presiden serta anggota legislatif berlangsung dengan lancar. Kelancaran ini juga berkat pengorbanan banyak saudara-saudara kita yang menjadi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara, bahkan berupa pengorbanan nyawa. Sungguh mulia 
perjuangan mereka untuk menjaga kelancaran dan kejujuran proses Pemilu ini. Sambil mengirim doa bagi ketenangan jiwa para pahlawan Demokrasi tersebut, alangkah eloknya jika kita wujudkan ucapan terima kasih atas pengorbanan mereka dengan bersama-sama menunggu secara tertib ketetapan penghitungan suara resmi yang akan diumumkan oleh lembaga yang ditunjuk oleh undang-undang, dalam waktu yang tidak lama lagi.

"Saat ini kita berada dalam situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Saya sangat mengaspirasikan pilihan yang berbeda-beda dalam Pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita.
Alhamdulillah, sampai sekarang ini tahap-tahap pemilihan Presiden dan wakil Presiden serta anggota legislatif berlangsung dengan lancar, mari kita jaga persatuan dan tetap tenang, kita tunggu hasil resmi yang di umumkan oleh lembaga yang ditunjuk oleh negara," ujar Tri Adhianto.

kita pasti akan mampu segera kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat, dari keterbelahan sosial, dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu persatuan Indonesia. Apalagi peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadan. Bagi umat muslim, bulan suci ini menuntun kita untuk mengejar pahala dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah SWT seperti permusuhan dan kebencian, apalagi penyebaran kebohongan dan fitnah. Hingga pada akhirnya, pada ujung bulan Ramadan nanti, kita bisa seperti Mahapatih Gadjah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita. Dengan semua harapan tersebut, kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional, disematkan tema "Bangkit Untuk Bersatu". 

Kita bangkit untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. Saudari-saudara sebangsa dan setanah air, Bangsa ini adalah bangsa yang besar. Yang telah mampu terus menghidupi semangat persatuannya selama berabad-abad. Kuncinya ada dalam dwilingga salin suara berikut ini : gotong royong.  (EZ/Ndoet)

Alamat

Jl. Jendral Ahmad Yani No. 1 Gd Perkantoran Lt Dasar, Bekasi
email : info@bekasikota.go.id
Tlf : (021) 88961767 Fax : 88959980/88960250