Generasi Kota Cerdas
Suatu hal yang menarik untuk disimak adalah pemahaman bagaimana sejumlah kota berpredikat sebagai kota cerdas. Berikut ini disajikan pemahaman tentang kota cerdas berdasarkan artikel yang dimuat di situs https://www.fastcompany.com/3047795/the-3-generations-of-smart-cities, yang menuliskan tentang identifikasi 3 (tiga) generasi kota cerdas, sebagaimana diilustrasikan dalam gambar dan uraian berikut ini.
- Smart Cities 1.0 dicirikan dengan situasi pada sejumlah kota dimana para penyedia perangkat berteknologi menawarkan produknya sebagai sebuah solusi bagi persoalan kehidupan kota (technology providers encouraging the adoption of their solutions to cities). Masyarakat antusias mengadopsinya atau menggunakan perangkat berteknologi dimaksud, walaupun belum sepenuhnya memahami implikasi solusi teknologi tersebut atau bagaimana dampaknya terhadap kualitas kehidupan masyarakat.
- Smart Cities 2.0 dicirikan dengan situasi pada sejumlah kota yang dipimpin oleh para Wali Kota yang berpikiran maju dan administratur kota (the municipality–led by forward-thinking mayors and city administrators–takes the lead) dalam menentukan masa depan bagi kota mereka. Pada tahap ini, para administratur kota semakin fokus pada solusi berbasis teknologi sebagai enablers (pemampu atau pengungkit) untuk meningkatkan kualitas kehidupan kota.
- Smart Cities 3.0 dicirikan dengan situasi parawarga kota tidak hanya berlaku sebagai pengguna jasa atau bahkan sebagai pelanggan, tetapi warga kota telah berpartisipasi turut berkreasi dalam meningkatkan kualitas kehidupan kota (citizens act to participate in the co-creation of improved quality of life).
Sebuah ajakan disampaikan Wali Kota Bekasi pada sebuah acara (Bulan Oktober 2017), yang mengharapkan agar “warga Kota Bekasi partisipatif dalam memiliki dan memelihara kotanya dan berkarya kreatif dalam meningkatkan kualitas kehidupan kota”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Kota Bekasi sudah melintasi kota cerdas generasi kedua, menuju kota cerdas generasi ketiga. (HaBe).