KOTA BEKASI - Event budaya Bekasi Menari berhasil mengumpulkan dana Rp150 juta yang bakal didonasikan bagi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

"Saat ini sudah terkumpul Rp150 juta, mudah mudahan nanti ada tambahannya. Insyaallah dana yang kita kumpulkan terus bergulir dan berjalan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzie dalam sambutan pembukaan acara Bekasi Menari di Lagoon Evenue, Grand Kamala Lagoon, Bekasi Selatan, Senin (3/9) sore. 

Dia berharap jumlah tersebut bisa bertambah sebelum didonasikan kepada korban terdampak gempa Lombok. 

Ali Fauzi juga menyatakan rasa terimakasih kepada pihak sekolah yang telah berpartisipasi mengumpulkan dana untuk membantu korban gempa Lombok. 

"Acara ini sangat positif dan kami dari Dinas Pendidikan sangat mendukung, karena saudara kita yang terkena musibah memang butuh kepedulian," katanya. 

Dalam bidang pendidikan dan budaya, event Bekasi Menari juga sangat baik untuk melestarikan budaya daerah. Tari Dodogeran yang menjadi tarian khas daerah harus diperkenalkan kepada anak-anak agar mengenal kekayaan budaya. 

"Di kampung saya dulu itu Tari Dodogeran biasanya dibawakan setelah panen, jadi beberapa orang berkumpul dan menari-nari bahagia,"

"Saya mengajak seluruh masyarakat dan di lingkungan pendidikan untuk mengenal budaya Bekasi," ajak Ali. 

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bekasi Tedi Hafni mengaku sangat mengapresiasi acara Bekasi Menari. 

"Kegiatan Bekasi Menari sangat positif bagi Kota Bekasi. Destinasi wisata kita minim sehingga kita harus menggali potensi yang ada seperti menari," ujar Tedi. 

Setelah event akbar Asian Games 2018 berakhir, Kota Bekasi harus bergerak kembali mem-branding keunggulan yang ada Kota Patriot. 

Tedi bersyukur Kota Bekasi telah menjadi salah satu venue Asian Games, sehingga bisa menjadi sarana promosi gratis untuk Kota Bekasi. 

"Semoga destinasi wisata menjadi semakin berkembang," harapnya. (*)